Sabtu, 30 Juli 2011

Kitadan para pendukung da'wah


Antarakita dengan para pendukung da'wah memang tak banyak berbeda. Lisan dan akalyang sama-sama kita miliki tak melebihi sama. Seruan da'wah juga terdengar samadi telinga kita, namun apa yang menjadikan kehadiran mereka lebih terasadibutuhkan sedangkan kita ada namun dianggap tidak ada. Apa yang menjadikansosok mereka sebagai inspirasi, namun layaknya kita hanya sebagai sosok yangfatamorgana. Rangkaian kalimat yang menyiratkan kelugasan iman yang ada dalamhati mereka mengalahkan padanan kata yang bersusah payah kita rangkai , namunserasa hambar , tak bermakna. Kalaulah boleh berkata " Da'wah yang tidak sampai... ". Mungkinkah niat yang tak sama atau proses yang tak serupa ??? Entahlah ...hati yang layak dan mampu menjawabnya.
Inginsekali bertanya sedalam apa kecintaan mereka terhadap da'wah ini. Teringatucapan ust. Rahmat Abdullah " sangat mudah jika kita disuruh untuk berda'wah,namun begitu sedikit yang mencintai da'wah ini ... sebab ia butuh pegorbanan".  Kita pasti sama-sama setuju bahwaPara pendukung da'wah cukup memahami firman Allah ini dengan kebeningan hati,kejernihan suara nurani   " SesungguhnyaAllah telah membeli dari orang-orang beriman , jiwa dan harta mereka  dengan syurga untuk mereka ..." ( At-Taubah :111 ). Kerinduan yang mendalam akan manisnya berjuang di jalanNya mengalahkansilaunya dunia yag serasa dekat dipelupuk mata. Hingga semuanya tidak terasa sulit,tidak terasa berat. Bahkan  amat dinantikandan tak jarang sigap  menjemput seruanda'wah daripada harus menunggu. Ruhul Istijabah yang sudah melekati jasad.Begitu indah, begitu menggairahkan ... Jalan Da'wah.
Tidaklahsama kita dengan para pendukung da'wah ??? walau tidak banyak berbeda. "Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdo'a pada Allah dengan rasatakut dan penuh harap , dan mereka menginfakkan sebagian rezeki yang Kamiberikan kepada mereka ... " ( As-Sajdah : 16 ). Bolehlah jujur pada diri, apakahuntuk hal ini kita sama dengan mereka ??? tentunya tidak. Tempat peraduanterasa lebih menggiurkan daripada harus berlelah-lelah memikirkan tugas da'wah.Lelap dengan mimpi-mimpi  dan tatkalaterbangun ingin tertidur kembali. Mungkin hati hanya berelak jawab " belum adatugas yang memanggil ... ". Dengarlah wahai hati yang terlelap ... " para pendukungda'wah tak pernah berhenti sejenak, namun sigap berjaga, sinaran mata yangmenembus gelapnya lahan-lahan da'wah yang belum terjamah dan mulai memikirkancara demi cara untk membuka lahan ini dan menyemainya dengan benih-benihgenerasi pengganti ... ", BUKAN DIAM dan MENUNGGU.
Duh  sahabat ...
Apayang menjadikan kita sering lengang di jalan ini, hanya diam dan tak jarangkita membalikkan badan kemudian pergi. Apakah syurganya tidak begitu menggiurkan buatmu ??? Apakah pertemuandenganNYA tak mengabaikan rasa tertarikmu pada dunia ??? Ataukah terlalu lelahmeniti jalan da'wah ini dikarenakan banyaknya liku dan tak sedikit rintangan???
Inginkembali menatap sosok –sosok para pendukung da'wah . payah terlihat wajahnyanamun tak henti mengucapkan kalimat penuh hikmah yang menjadikan inspirasidalam kehidupan orang-orang yang menyapanya. " sebaik-baik orang adalah ketika menatapnya, mengingtkan kita akanAllah .."Yah ... memang tidak mudah, tetapi semuanya mungkin terjadi. Terkadangpanggilan da'wah tidak begitu menggetarkan hati hingga tidak ada kebersigapanuntuk menyambutnya. Toh , ada sahabat yang lain ... akalku kita yang tanggapbereaksi dan membbujuk lisan untuk mengucap alasan demi alasan yang telahterang kai lebih dulu untuk menampik seruan itu. Sungguh, dengan lah suarahati, doia menolak enggan atas penolakan kita terhadap seruan da'wah.
Sekalilagi apakah sama kita dengan para pendukung da'wah ???Kala orientasi hidup kitahanyalah untuk diri sendiri. Benar , kita tahu, dengan besarnya kita berkata "hidupku untuk da'wah ... untukNYa ... " kata yang tegas dan lugas berpadu dengankilat mata yang meyakinkan. Namun, selesai kata itu terucap, berakhir juga kataitu dijanjikan, dan kilat mata itu kembali meredup. HANYA KATA ... TIDAK LEBIH.Dan kita pasti tahu, tidak begitu dengan para pendukung da'wah. Akal yangjernih , hati yang bening, menguatkan lisan dan hal mereka. Kerja-kerja merekamelahirkan hasil yang gilang gemilang memesona orang yang berada dijalan da'whaatau orang sekadar lewat. Benar kiranya, tidak ada yang tersia dari mereka,bahkan istirahatnya bernilai, tak sekadar TIDUR.
Sungguh,tak ingin berlama-lama memadukan kita dengan para pendukung da;wah. Akan banyakberbeda, tapi bukan hal itu yang menjadi kepentingan kita. Namun, adakah janjilain yang bisa di percaya oleh diri sendiri ??? tak muluk-muluk, hanyaberjanji, " TETAPLAH DIJALANNYA ... ", bukankah tak begitu sulit ??? bukankahkita sering meminta Ia tunjuki  jalanyang lurus ??? komitmenlah dengan kata –kata , karena Dia  telah menunjuki kita di jalan ini. Tidakbegitu sulit saat kita sampaikan pada hati untuk meminta padaNYa " ya ...Muqallibul qulub, tsabbit qolbi fii diinik wa tho'atik ... ". Dan lihatlah ,,,hati akan meng-ikhlaskan kita menjadi para pendukung da'wah.... Ni'mat tuhanmuyang mana kah yang kamu dustakan ???
Linda Maya Sari, mujaddid


Tidak ada komentar:

Posting Komentar