Sabtu, 30 Juli 2011

Aku vs Sahabatmu ( al-karim: kamis, 08April 2010, 01.45 wib )

Mulialah dirimu dengan keutamaan sahabat-sahabatmu.Menjadikan nyawanya sebagai temanmu dan tidak ingin sedikit pun ada rasa sakit yang melukaimu.Wahai … sebaik-baik manusia, do’a apa yang kau haturkan pada Rabb-mu, Rabb-ku, Rabb-kita ??? hingga dirimu dihadiahi sahabat-sahabat mulia seperti mereka.
Duh insan … aku iri dengan mereka beserta keutamaanya.Teramat cinta padamu , menjunjung kasih untukmu.Kata-katamu ibarat keramat ditelinga-telinga mereka, tak satu pun terlewat, tak sat pun luput dari pelaksanan zahir sebagai amal – amal yang memesona.Selalu dipatuhi, selalu terlaksana.
“ Kalian adalah inti, tidak akan mungkin aku akan dicederai dipihak kalian … “.Sebaris kalimat yang amat sederhana, tetapi iman dan cinta telah menerjemahkan padanan kata tersebut dengan sebuah pengorbanan yang maha dahsyat, darinya, Abbad bin Bisyr, sahabat yang amat mengasihimu.Menambah investasi baktinya padamu hingga sepanjang hidupnya tak mengizinkan engkau terlukai.
Apa yang kau katakan pada mereka, wahai insan terbaik sepanjang masa .. ??? Hingga maut bukan lagi hal yang menakutkan.Sentuhan pedang serasa sutera dikulit mereka, tikaman tombak laksana gabus yang tak mengirim rasa sakit.Panasnya gurun ibarat musim semi yang begitu dinanti-nanti,,,Aku iri pada mereka.
Tak pernah singgah ditelinga ini, bahkan mungkin di telinga selain dariku, kisah setia seperti layaknya yang sahabatmu lakoni.Ahhh … entahla, aku tidak tahu terbuat dari apa cinta-cinta mereka, tapi Lillahi aku ingin memilki cinta itu.
Mulialah dirimu dengan keberadaannya walau tanpa mereka sebenarnya engkau tetaplah insan yang mulia, teramat mulia.Engkau sebaik pemimpin.Ajari aku menjadi sahabatmu ya Abu Qosim walau tak terpandang wajahmu, tapi izinkan aku mencintaimu seperti cinta sahabatmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar